Telp Kantor 0812 4803 4893
Jam Kerja Senin - Jumat (08:00 - 16:00 WIT)

UNCEN Buka Program Studi S1 Pariwisata, Siap Cetak Profesional Berbasis Kearifan Lokal Papua

Program baru ini dirancang untuk mencetak SDM terampil yang mengakar pada budaya, di tengah pesatnya pertumbuhan pariwisata regional.

JAYAPURA – Universitas Cenderawasih (Uncen) resmi membuka program studi (prodi) Strata Satu (S1) Pariwisata, sebuah langkah strategis untuk mengisi kesenjangan tenaga manajemen terampil di sektor pariwisata Papua yang berkembang pesat. Program yang berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini unik karena dibangun di atas fondasi kuat Jurusan Antropologi, menekankan integrasi budaya dan kearifan lokal sebagai inti pengembangannya.

Dalam dialog interaktif di Studio RRI Jayapura baru-baru ini, Dekan FISIP, Marlina Flassy, S.Sos., M.Hum., Ph.D dan Ketua Program Studi Pariwisata, Drs. Agustinus Wenehen M.Hum, memaparkan visi ambisius program baru ini.

“Papua memiliki keindahan alam yang kaya dan keanekaragaman budaya unik dari 252 kelompok etnis. Namun, banyak atraksi kita saat ini tidak dikelola dengan baik,” ujar Agustinus Wenehen. “Program ini adalah ‘program perjuangan’ untuk Papua, dirancang untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mampu mengelola potensi ini secara profesional dan berkelanjutan.”

Kurikulum Praktis dengan Fokus Budaya

Didirikan pada Juni 2025 dan saat ini telah memiliki 21 mahasiswa aktif, program S1 Pariwisata Uncen bukanlah program studi biasa. Program ini dirancang sebagai program terapan dengan komposisi kurikulum 70% praktik lapangan dan 30% teori.

Beberapa keunggulan utama yang ditawarkan antara lain:

  • Model Dipercepat: Mahasiswa dapat menyelesaikan studi dalam 3,5 tahun (7 semester) melalui mata kuliah antar-semester.
  • Akar Antropologi: Berbeda dengan program sejenis di universitas lain, kurikulum Uncen secara khusus memasukkan studi mendalam tentang budaya Papua dan Pasifik. “Pariwisata kami pandang sebagai kegiatan hilir, dengan budaya sebagai intinya,” tambah Agustinus.
  • Digitalisasi Kearifan Lokal: Mahasiswa akan terlibat langsung dalam kerja lapangan, membuat video etnografi, dan mendigitalisasi kearifan lokal, seperti metode penangkapan ikan tradisional masyarakat Wamea, untuk memastikan warisan budaya ini terdokumentasi dan dapat dipromosikan.
  • Pariwisata Etis: Program ini secara sadar membahas potensi dampak negatif pariwisata, membekali mahasiswa dengan pemahaman akan pentingnya pelestarian budaya dan interaksi pengunjung yang etis.

Harapan Baru untuk Ekonomi dan Pelestarian

Pembukaan program ini disambut baik oleh masyarakat, yang menyoroti perlunya budaya asli Papua lebih banyak ditampilkan dalam panggung pariwisata global. Lulusan program ini diharapkan tidak hanya mampu bersaing di industri, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

“Lulusan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan menghasilkan devisa serta pendapatan daerah,” ungkap Ibu Marlina Flasi. “Selain itu, pendidikan ini membantu generasi muda belajar dan melestarikan budaya lokal mereka sendiri, mencegah kehilangannya seiring waktu.”

Dengan berbagai peluang beasiswa yang tersedia, termasuk KIP Kuliah, Universitas Cenderawasih optimis program studi baru ini akan menjadi program unggulan yang tidak hanya menarik minat mahasiswa dari Papua, tetapi juga dari negara-negara kepulauan Pasifik lainnya.

“Kami siap menerima mahasiswa reguler dan ekstensi tahun depan,” tutup Marlina Flasi. “Kami mengundang calon mahasiswa untuk bergabung dan berkontribusi langsung pada kemajuan pariwisata di Tanah Papua.”


#ProgramStudiPariwisata #UniversitasCenderawasih #PariwisataPapua #KearifanLokal #PengembanganBudaya

Previous Antropologi Sosial Fisip Uncen Luluskan 6 Mahasiswa Pada Periode Ke-IV Tahun 2025

Gedung B Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Polotok – Jl. Kamp Wolker, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram – Kota Jayapura, Provinsi Papua

Senin – Jumat : 8:00 – 16:00 WIT

Lokasi Kantor

Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik © 2025. All Rights Reserved